Mengapa kekerasan kerap hinggap di Republik ini ??...
Kerusuhan akhir-akhir ini seperti menggambarkan rakyat yg sdg frustasi, mereka mau mengorbankan nyawa hanya karena masalah yg sepele, bak bensin yg terkena cipratan api, langsung terbakar dlm sekejap.
Apa penyebab mereka ini mudah terpancing emosi dan berpikiran pendek ??...
Jika kita cermati kerusuhan masal yg kerap terjadi kebanyakan menimpa rakyat menengah kebawah, dan jika kita mencari benang merah pembenarannya (bukan berarti tindakan kekerasannya yg di benarkan, namun pembenaran pada latar belakang yg menyebabkan mengapa org tsb berpikir pendek bahwa masalah itu bisa diselesaikan dgn melakukan kekerasan ??...)
Ternyata di saat permasalahn hidup yg setiap waktu memenuhi pikirannya untuk segera diselesaikan itu tak kunjung tiba juga, yang itu kesemuanya akan menimbulkan rasa frustasi. Adalah tak ada jaminan dari para pengelola negara kapan mereka akan sejahtera, sehingga dari waktu ke waktu permasalahan hiduppun akan bertambah.
Disaat frustasi dan mental yg lemah karena keputus asaan, kadang pikiran jernih pun berubah menjadi keruh dan mudah terpancing emosi, sehingga hal yang sekecil apa pun akan menjadikan KESEMPATAN UNTUK MEREKA MELAMPIASKAN KEKESALANNYA.
Dari gambaran panjang lebar saya itu ternyata koq sumber permasalahan hanyalah satu kata saja, yaitu : UANG !!...
Jika saya menggunakan pepatah lama, "Ada uang abang sayang, tak ada uang abang melayang" nanti dikira klise, org newbie seperti saya ini hrs buat terobosan yg berbeda walaupun artinya ya kesitu-situ juga... hheehehe
Maka pepatah maksain saya adalah :
ADA UANG SAYA TENANG,,, TAK ADA UANG PUSINGNYA BUKAN KEPALANG !!...
Daripada menggerutu, bagaimana kalau kita cari solusinya bersama, karena kalau bersama akan banyak masukan juga tentunya.
Apakah kita sepakat bahwa DAYA BELI serta BIAYA EKONOMI TINGGI merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kerusuhan ??...
Bagaimana keadaan perekonomian negara kita sebenarnya skrg ini ??...
Mengapa ini bisa terjadi di saat kondisi kita lebih baik dari kemarin. Menurut Mantan Menko perekonomian bpk Rizal Ramli :
"Kalau secara financial ini timingnya lagi bagus-bagusnya, karena return di eropa dan amerika lgi anjlok,,, banyak uang kenegara berkembang,,, masuk sbg HOT MONEY,,, Index naik, rupiahpun menguat.
Sebenarnya memindahkan Hot Money untuk di konversi masuk ke sektor riil sangatlah memungkinkan, namun menurut beliau :
"Hal ini bisa di konversi, namun tergantung policy apa yg dilakukan, dan kebanyakan sebagian ini spekulatif. Beberapa negara di Asia seperti India dan China sendiri membatasi kapital inflow dan outflow, karena jumlah uang hot money yang sekarang lbh besar dari thn 2008, dan ini kondisi yg sebetulnya akan sangat berbahaya sekali.
Tetapi sesungguhnya kita minta yg lbh konkrit, coba bandingkan dgn negara Brazil, kebijakan pemerintahannya yang berkuasa hanya 8 thn, Brazil yg dulunya negara biasa menjadi kekuatan besar di Amerika Latin bahkan di dunia,,, dlm waktu 8 thn dia bisa mengurangi kemiskinan dgn membenahi sektor industri dan pertanian.
Sedangkan negeri ini sdh masuk thn ke 6, tentu perlu dipertanyakan apakah cukup dgn seperti skrg ini, ataukah barangkali jalan yang kita pilih itu bukan jalan yang benar tetapi jalan yang mencong...
Kalau kita belajar dari pengalaman negara-negara dia Asia yg berhasil mengejar ketertinggalannya dari Eropa, mereka menjalankan kebijakan : MATA UANG DGN SENGAJA LEMAH.
Jepang dan China tetap tidak mau menaikan nilai mata uangnya walau di tekan Amerika untuk menguatkan mata uang mereka, karena mereka tahu bahwa barang-barang mereka di luar negeri akan menjadi tidak kompetitif."
Hadooch. pegel juga ternyata nulis teh, rokok mo abis mana yg biasa beli rokoknya blm pulang, ngasooo dulu aach... msh belum menuju pokok permasalahan, skrg membahas dulu perekonomian dan kebijakan pemerintah yg msh blm mampu mengsejahterakan rakyat, diperkirakan yg merasakannya hanya sepertiga dari jumlah penduduk di negeri ini...
refreshing dulu minum kopi dan ngerokok, sambil surfing di dumay, sapa tau nemu ade' baru... ech ide baru maksudnya.
Jaka sembung sedang bingung, saya bilang bersambung ya bersambung...
Hheehehehe... =^_^"=
[dKey].
Kerusuhan akhir-akhir ini seperti menggambarkan rakyat yg sdg frustasi, mereka mau mengorbankan nyawa hanya karena masalah yg sepele, bak bensin yg terkena cipratan api, langsung terbakar dlm sekejap.
Apa penyebab mereka ini mudah terpancing emosi dan berpikiran pendek ??...
Jika kita cermati kerusuhan masal yg kerap terjadi kebanyakan menimpa rakyat menengah kebawah, dan jika kita mencari benang merah pembenarannya (bukan berarti tindakan kekerasannya yg di benarkan, namun pembenaran pada latar belakang yg menyebabkan mengapa org tsb berpikir pendek bahwa masalah itu bisa diselesaikan dgn melakukan kekerasan ??...)
Ternyata di saat permasalahn hidup yg setiap waktu memenuhi pikirannya untuk segera diselesaikan itu tak kunjung tiba juga, yang itu kesemuanya akan menimbulkan rasa frustasi. Adalah tak ada jaminan dari para pengelola negara kapan mereka akan sejahtera, sehingga dari waktu ke waktu permasalahan hiduppun akan bertambah.
Disaat frustasi dan mental yg lemah karena keputus asaan, kadang pikiran jernih pun berubah menjadi keruh dan mudah terpancing emosi, sehingga hal yang sekecil apa pun akan menjadikan KESEMPATAN UNTUK MEREKA MELAMPIASKAN KEKESALANNYA.
Dari gambaran panjang lebar saya itu ternyata koq sumber permasalahan hanyalah satu kata saja, yaitu : UANG !!...
Jika saya menggunakan pepatah lama, "Ada uang abang sayang, tak ada uang abang melayang" nanti dikira klise, org newbie seperti saya ini hrs buat terobosan yg berbeda walaupun artinya ya kesitu-situ juga... hheehehe
Maka pepatah maksain saya adalah :
ADA UANG SAYA TENANG,,, TAK ADA UANG PUSINGNYA BUKAN KEPALANG !!...
Daripada menggerutu, bagaimana kalau kita cari solusinya bersama, karena kalau bersama akan banyak masukan juga tentunya.
Apakah kita sepakat bahwa DAYA BELI serta BIAYA EKONOMI TINGGI merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kerusuhan ??...
Bagaimana keadaan perekonomian negara kita sebenarnya skrg ini ??...
Mengapa ini bisa terjadi di saat kondisi kita lebih baik dari kemarin. Menurut Mantan Menko perekonomian bpk Rizal Ramli :
"Kalau secara financial ini timingnya lagi bagus-bagusnya, karena return di eropa dan amerika lgi anjlok,,, banyak uang kenegara berkembang,,, masuk sbg HOT MONEY,,, Index naik, rupiahpun menguat.
Sebenarnya memindahkan Hot Money untuk di konversi masuk ke sektor riil sangatlah memungkinkan, namun menurut beliau :
"Hal ini bisa di konversi, namun tergantung policy apa yg dilakukan, dan kebanyakan sebagian ini spekulatif. Beberapa negara di Asia seperti India dan China sendiri membatasi kapital inflow dan outflow, karena jumlah uang hot money yang sekarang lbh besar dari thn 2008, dan ini kondisi yg sebetulnya akan sangat berbahaya sekali.
Tetapi sesungguhnya kita minta yg lbh konkrit, coba bandingkan dgn negara Brazil, kebijakan pemerintahannya yang berkuasa hanya 8 thn, Brazil yg dulunya negara biasa menjadi kekuatan besar di Amerika Latin bahkan di dunia,,, dlm waktu 8 thn dia bisa mengurangi kemiskinan dgn membenahi sektor industri dan pertanian.
Sedangkan negeri ini sdh masuk thn ke 6, tentu perlu dipertanyakan apakah cukup dgn seperti skrg ini, ataukah barangkali jalan yang kita pilih itu bukan jalan yang benar tetapi jalan yang mencong...
Kalau kita belajar dari pengalaman negara-negara dia Asia yg berhasil mengejar ketertinggalannya dari Eropa, mereka menjalankan kebijakan : MATA UANG DGN SENGAJA LEMAH.
Jepang dan China tetap tidak mau menaikan nilai mata uangnya walau di tekan Amerika untuk menguatkan mata uang mereka, karena mereka tahu bahwa barang-barang mereka di luar negeri akan menjadi tidak kompetitif."
Hadooch. pegel juga ternyata nulis teh, rokok mo abis mana yg biasa beli rokoknya blm pulang, ngasooo dulu aach... msh belum menuju pokok permasalahan, skrg membahas dulu perekonomian dan kebijakan pemerintah yg msh blm mampu mengsejahterakan rakyat, diperkirakan yg merasakannya hanya sepertiga dari jumlah penduduk di negeri ini...
refreshing dulu minum kopi dan ngerokok, sambil surfing di dumay, sapa tau nemu ade' baru... ech ide baru maksudnya.
Jaka sembung sedang bingung, saya bilang bersambung ya bersambung...
Hheehehehe... =^_^"=
[dKey].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar