Share : | | Artikel | Film | Keluarga | Quranic Quotient Centre |                                                                                                

Selasa, 08 Maret 2011

INDONESIA BERANI !!... INDONESIA BISA !!... INDONESIA JAYA !!...

Banyak negara yang bisa berhasil perjuangannya karena slogan yang memberi semangat, seperti JENGIS KHAN Raja Mongolia, yang luas dan penduduknya sama dengan Prop. Hunan di China, tapi dapat menguasai dan mengangkat dirinya KAISAR CHINA dengan slogan : "NAIK KUDA HEBAT, MEMANAH TEPAT". Begitupun Mancuria, negara kecil pernah menjajah sekaligus menjadi KAISAR CHINA.

Memang banyak bangsa karena slogan yang tepat membuat mereka DIGJAYA.
Kitapun pada masa penjajahan banyak slogan-slogan heroik, periode penggabungan SUMPAH PARA PEMUDA untuk menanamkan RASA PERSATUAN dengan menyerukan : "SATU NUSA, SATU BANGSA, SATU BAHASA".

Menjelang merebut kekuasaan dari Jepang (pasca pemboman, Jepang menyerah pada sekutu). Founding Father (SOEKARNO CS) mengajak pada massanya dgn slogan "BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH".

Keberhasilan demi keberhasilan kita raih didorong oleh slogan pasca Proklamasi, sekutu yang akan melucuti bala tentara Jepang, ditumpangi oleh Belanda yang ikut mengobrak-abrik Laskar Merah-Putih, sebenarnya diluar aturan Perang Sekutu-Jepang.
Founding Father bertahan, dengan memberi slogan pada massa-nya : "MERDEKA ATAU MATI".

Alhamdulillah... Sekarang kita benar-benar MERDEKA. Slogan pasca Kegagalan Belanda "come-back" menguasai Nusantara yang "Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Kerta Raharja", belum terselesaikan,, datang pekerjaan baru merebut IRIAN BARAT dengan slogan TRI KOMANDO RAKYAT (TRIKORA). Setelah berhasil merebut Irian Barat atas keputusan dari UNTEA (Lembaga Bentukan PBB).

Kemudian datang lagi pekerjaan baru : "GANYANG MALAYSIA", dengan slogan DWI KOMANDO RAKYAT (DWIKORA). Slogan ini "GAGAL" karena kisruh di dalam negeri, ditambah proyek MALAYSIA adalah proyek INGGRIS yang tentu saja dengan mesin perang yang sulit ditandingi karena qualitas dan quantitasnya, terutama kisruh dalam negeri, membuat "BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH", dapat diruntuhkan karena kenyataan situasi yang ada dlm negeri adalah : "DEMI KEPENTINGAN PRIBADI SERTA KELOMPOK KITA BERCERAI DAN RUNTUH".

Tapi Alhamdulillah... kita msh tetap utuh tidak seperti : UNI-SOVYET, YUGOSLAVIA, CHEKOSLOVAKIA, yang paling alot KOREA pasca perpecahan pasca PD II,,, yang berhasil rujuk adalah JERMAN.

Semoga NKRI tidak terpecah, dan kita semua lah yg harus menjaga dari bujuk manis rayuan para Neo-Kapitalis dan Neo-Liberalis yang mendompleng negara yg berjiwa Imperialis dan Kolonialis melalui KUMPENI (COMPANY) mereka.

Senin, 14 Februari 2011

Mencium Langkah Komprador

Suasana sore yang santai dgn kesegaran wangian sabun merupakan efek terapi aroma yang mampu membuat kita fresh apalagi ditemani satu mug besar kopi hangat and d'Gank seperti Rokok clove asli cita rasa Indonesia serta pengganjal perut yg kudu musti alias wajib msh hangat, seperti pisang goreng atau singkong (sayang buat pengganjal perut ini sedang absen di karenakan untuk kehadirannya perlu dipertimbangkan dgn biaya kebutuhan pokok lainnya).

Sekejap suasana damai hati, damai jiwa, serta damai raga terusik manakala obrolan sore ini mengusik ttg nasib negeri ini, negeri yang kaya sumber dasar baik alam maupun tenaga manusianya, tampak tak mampu menopang kesejahteraan dirinya sendiri.


Apa iya SDM negeri ini tak mampu mengelola negeri ini untuk kejayaan dan kewibawaan negerinya sendiri ??...

Apa betul SDA negeri ini tak cukup mendulang pundi-pundi harta untuk kemajuan dan kesejahteraan negerinya sendiri ??...


Jika itu semua benar, tak mungkin salah lagi, bahwa di negeri kita ada tikus penghianat yg mementingkan dirinya sendiri. Tikus penghianat ini bak musuh dlm selimut ataupun pagar yang memakan tanamannya sendiri,,, boleh di sebut serigala berbulu domba juga kali yaa... Namun kita tegaskan mereka adalah Antek Negara Asing atau yang kita kenal dgn nama PENGUASA KOMPRADOR !!...

APA ITU PENGUASA KOMPRADOR ??...


Penguasa komprador adalah penguasa yang menjadi kaki tangan negara asing (khususnya negara besar) dalam hubungannya dengan rakyat.
Jadi singkatnya Komprador itu adalah antek, kaki tangan bahkan bisa di sebut juga penghianat.

Pada zaman penjajahan, para demang adalah orang Indonesia yang menjadi penguasa, tetapi mengabdi bagi kepentingan Belanda. Nah, kedudukan para demang dulu tidak jauh berbeda dengan penguasa komprador sekarang. Dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan al-?umala? alias penguasa boneka.

Mungkin termasuk penguasa negeri ini, karena dalam pengakuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat berkunjung ke negeri Paman Sam pernah menyatakan :
"I love the United States with all its faults. I consider it my second country."
Secara bebas dapat diartikan :
"Saya cinta Amerika dengan segala kesalahannya. Saya menganggapnya sebagai negara kedua saya." (Al-Jazeera English Archive, 6 Juli 2004). [Sumber]
atau misalnya, Australia tegas-tegas menyatakan diri sebagai sherif Amerika Serikat (AS) di Asia Pasifik.


CIRI-CIRI SUATU NEGARA DIKUASAI OLEH PENGUASA KOMPRADOR


01. Kemiskinan Yang Berkepanjangan Akibat Program Pemiskinan Dari Pihak Asing :


Kesejahteraan Yang tidak seimbang hingga menciptakan Kesenjangan Sosial yang cukup jauh jaraknya antara si Miskin dengan si Kaya. Dimana perbandingan si miskin dengan si Kaya melebihi setengah jumlah rakyat di negeri yang dikuasai, bahkan mungkin mencapai dua pertiganya.

02. Mengikuti Kebijakan Asing
Sebagai contoh, pada tahun 1989 terdapat kesepakatan antara AS, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia yang dikenal dengan The Washington Concensus. Di dalamnya terdapat kebijakan liberalisasi perdagangan, privatisasi, dan pencabutan subsidi. Penguasa yang membebek kepada AS menerapkan kebijakan tersebut. Perusahaan-perusahaan negara (BUMN) dijual kepada asing, subsidi bahan bakar minyak (BBM) dicabut, mengikuti pasar bebas sekalipun tidak siap, dll. Dari aspek politik, ketika AS menyerukan war on terrorism (perang melawan terorisme) segeralah penguasa negeri Muslim yang menjadi kompradornya menerapkan hal yang sama terhadap umat Islam.

03. Undang-Undang (UU) Yang Dikeluarkan Lebih Pro Asing Daripada Pro Rakyat.
Sebut saja UU Migas yang memberikan kesempatan besar bagi asing untuk menguasai migas, UU SDA hingga asing pun diperkenankan menguasai sumberdaya air, dll.

04. Mengangkat pejabat yang merupakan kader-kader asing
Sebut saja, ketika menunjuk tim ekonomi selalu berasal dari Mafia Berkeley. Seperti banyak diketahui umum, sejumlah menteri di dalam kabinet merupakan titipan IMF, Bank Dunia, bahkan pemerintah AS. Dalam suatu kesempatan di televisi Kwik Kian Gie pernah mengatakan, bagaimana penyusunan kabinet ditunda karena Presiden menunggu kedatangan Duta Besar AS.

05. Dalam Bekerjasama Dengan Asing Lebih Menjaga Kepentingan Asing
Dalam masalah minyak, misalnya, bagaimana daerah kaya minyak Blok Cepu diserahkan kepada Exxon, atau tambang emas di Papua diserahkan kepada Freeport. Namru 2 yang merupakan tim angkatan laut AS yang berkedok penelitian kesehatan dibiarkan terus berjalan tanpa tersentuh hukum karena diberi kekebalan diplomatik.


Memang rakyat memilih langsung penguasanya. Namun, jangan lupa, rakyat akan memilih sesuai dengan opini yang dikembangkan media massa, sesuai politik pencitraan. Padahal media massa itu dikuasai oleh para pemilik modal yang sebagian besar orang asing. Opini pun dibuat sedemikian rupa sesuai dengan kepentingan mereka. Belum lagi untuk biaya kampanye, dananya darimana? Politik uang yang semarak dimana-mana dananya dari siapa? Mestilah dari perusahaan, baik swasta maupun asing, atau ada juga yang langsung dari negara besar melalui lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk turut menyukseskan calon penguasa tertentu.

penguasa komprador itu selalu lebih berpihak kepada negara asing daripada kepada rakyatnya. Memang tidak mengherankan, karena dalam suatu Corporate State rakyat didudukkan sebagai pembeli, sementara penguasa sebagai penjual. Hanya istilahnya saja yang dibuat keren, yakni negara bertindak sebagai Fasilitator dan Dinamisator.

Padahal sejatinya, seperti kata Nabi Muhammad saw. : Penguasa itu bertindak sebagai gembala. Mereka mengurusi urusan rakyatnya, memenuhi kebutuhan hidupnya, menjamin keamanannya, dan mengelola harta milik rakyat untuk kemakmuran bersama.

Dalam kasus kenaikan BBM pada tahun 2005, misalnya, sekalipun penentangan dimana-mana, penguasa jalan terus. Bahkan sebuah LSM yang mendapat dana bantuan asing disertai nama-nama ?intelektual? dengan dukungan Pemerintah membuat pernyataan mendukung kenaikan BBM lebih dari 100 persen itu. Saat kenaikan BBM bulan Mei 2008 lalu, penguasa tidak mendengarkan suara rakyat. Berlagak demokratis para pejabat hanya menyatakan, ?Demonstrasi tidak setuju BBM tidak apa-apa. Itu kan bunga demokrasi.? Mau setuju silakan, mau tidak setuju silakan, yang penting BBM naik, dan 150 perusahaan asing siap berinvestasi di sektor hilir migas, seperti di SPBU (pom bensin).

Jumat, 21 Januari 2011

SAHABAT DALAM PENGERTIAN SEJATI


Sahabat adalah orang yang mendengarkan dan memahami, saat kita membagikan perasaan kita yang terdalam. Dia mendukung saat kita bergelut melawan kesulitan, mengoreksi penuh kasih pada saat kita bersalah, dan memaklumi saat kita gagal.

Seorang sahabat mendorong kita tumbuh berkembang mencapai POTENSI MAKSIMAL kita.
Sahabat sejati berani dan ikhlas merayakan keberhasilan kita, bahkan merayakan hari jadi kita seperti keberhasilannya dan hari jadi dirinya sendiri.

Orang yang punya sahabat yang HANGAT lebih SEHAT dan BAHAGIA, daripada punya BERPULUH sekedar TEMAN.

Seorang SAHABAT SEJATI lebih berharga daripada 100 teman yang mengajak bersenang2 dan tak mau ikut NANGGUNG RESIKO BILA TIMBUL KESULITAN.

SAHABAT SEJATI akan datang pada saat kita memerlukan, bukan pada saat kita sedang berlebihan (FRIEND IN NEED IS FRIEND INDEED).

Sahabat akan selalu membantu kita maju, menjadikan diri kita yang TERBAIK, dan mendorong kita untuk memunculkan POTENSI MAKSIMAL kita, membawa kita lebih BERMARTABAT dengan kualitas hidup yang BERMANFAAT BAGI LINGKUNGAN.

Mempertahankan Sahabat Sejati harus dengan AKAL MURNI dan HATI YG BERSIH.

Orang Bijak berkata :

"TEMAN DAPAT DIPEROLEH DARI BANYAK TINDAKAN, NAMUN DAPAT HILANG KARENA SATU TINDAKAN"

Untuk seleksi pertemanan, maka pertanyaan berikut dapat dijadikan panduan : Apakah org2 dalam kehidupan kita membantu kita untuk lebih cerdas, lebih sejahtera, lebih bermartabat ??...
atau sebaliknya !!... mereka tidak mendukung kita untuk maju atau bahkan mereka iri dan menjadi BATU SANDUNGAN dalam perjalanan menuju KESUKSESAN kita ??...

Jadi jika KENYATAAN PAHIT ini yang kita temukan, PERUBAHAN mutlak perlu dilakukan (Bad company corrups good character).

Tak bisa disangkal KUMPULAN TEMAN (Gang) yang BERJIWA LOOSER yang mengajak hanya untuk bersenang2, akan mengikis habis MENTAL WINNER, yg berjiwa PEJUANG.

PILIHLAH !!...

Selasa, 23 November 2010

APEGTI: Krisis gula di depan mata

Sumber : APEGTI: Krisis gula di depan mata

JAKARTA. Asosiasi Pedagang Gula dan Terigu Indonesia (APEGTI) menyatakan krisis gula di dalam negeri sudah di depan mata. Selain dampak panen tebu yang tidak sesuai target, realisasi impor yang sudah dikeluarkan pemerintah tak kunjung dilakukan oleh importir.

"Ini akan mengakibatkan neraca gula terganggu," kata Ketua Umum APEGTI, Natsir Mansur di Jakarta, Senin (22/11).

Natsir menilai, kondisi produksi gula sudah mengkhawatirkan karena defisit sudah mengalami kenaikan dari prediksi semula 400.000 ton naik menjadi 700.000 ton.

"Masih banyak tebu yang belum dipanen karena musim hujan, kalau musim hujan susah untuk panen karena rendemen gulanya turun," jelas Natsir yang mengaku sudah mewanti-wanti pemerintah soal neraca gula itu sejak Agustus lalu.

Hingga Desember mendatang, Natsir menemukan adanya petani yang enggan memanen tebunya karena kondisi cuaca penghujan yang bisa membuat biaya produksi lebih tinggi.

Masalah produksi gula didalam negeri juga dihantui oleh harga gula dunia yang melejit. Banyak produsen dan pedagang gula dunia menyimpan gulanya karena memprediksi harga akan terus merangsek naik. Akibatnya, banyak pedagang gula menahan gulanya karena mengetahui Indonesia akan membutuhkan gula.

"Barang itu sudah dikuasai oleh trader gula dunia, termasuk termasuk untuk kebutuhan Indonesia," ungkap Natsir yang menyayangkan masalah gula ini selalu berulang setiap tahunnya. Masalah gula tersebut menjadi ganjalan yang tidak berkesudahan saban tahun.

Tahun ini, pemerintah harus menyiagakan sekurang-kurangnya 1,2 juta ton untuk kebutuhan gula untuk kebutuhan hingga Juni 2011 atau sampai masuknnya musim giling tebu tahun 2011. Jika stok tidak tersedia maka neraca gula Indonesia tahun depan akan semakin berkurang dan defisit gula tahun depan juga semakin membengkak.

"Saat ini pemain gula itu hanya mafia gula tanpa melibatkan pemain lainnya atau memberi ruang kepada pemerintah daerah (Pemda) untuk bisa mengatasi gejolak gula di daerahnya masing-masing," katanya.

Sebab itu, Natsir mengharapkan adanya revisi kebijakan gula.
Soal importir yang berencana menunda pembelian gula impor, Natsir menilai hal tersebut merupakan akal-akalan untuk meraup keuntungan. Jika gula tak kunjung diimpor, maka dikhawatirkan akan ada rembesan gula dari industri rafinasi yang harga jualnya masih menggunakan harga lama.

"Yang untung pedagang gula rafinasi; karena mereka sudah beli saat harga gula US$ 630 per ton dua bulan lalu," tutur Natsir.

Senin, 22 November 2010

Program Pemerintah atau Proyek Investor , Cak??...

Jika maksud pak SBY itu untuk lebih kepada perbaikan sistem komunikasi para TKW atas keberadaan mereka, saya pun acungkan jempol atas ide beliau tersebut...

Hanya sayangnya di barengi oleh penyerahan ponsel yg membalikkan kekaguman atas ide tersebut menjadi kecurigaan, alias IDENYA MANTHAB TAPI KONYOL.

Mengapa saya bilang KONYOL ??...

Mungkin kebanyakan orang mempunyai persepsi yg sama dengan saya tentang pembagian ponsel tersebut, dimana jika program ini di laksanakan maka akan rawan sekali atas tindak penggelapan ataupun korupsi, di mana pemerintah yang katanya program pemberantasan korupsi adalah program utama, koq jadi malah membuka peluang untuk terjadinya tindakan korupsi ?!...

Apa tidak ada pemecaham dengan cara lai ??...

Saya kira ada pemecahaan yg lebih untuk masalah ini.

Diperkuatnya dgn pernyataan Menaker dan Trans yg menggambarkan bahwa program ponsel dan TKI hrs berjalan, seperti yag dikutip di : http://www.tempointeraktif.com/

"Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan pemberian ponsel khusus sudah dilakukan, terutama negara yang sudah bagus penempatannya. Pemerintah masih sedang mencari pola berkaitan dengan ponsel ini, apakah kita berikan pinjaman atau berikan, "Masih kita evaluasi. Tapi yang jelas harus ada sistem komunikasi. Ini akan diintensifkan lagi," kata Ketua Umum PKB ini."

Makna yang terkandung dalam kalimat tersebut adalah Bagaimana membagikan ponsel kepada para TKI, Subjek di sini adalah Pinsel dan objeknya TKI...

Seharusnya kan :
"Pemerintah masih sedang mencari pola berkaitan dengan terciptanya komunikasi 2 arah ini (bukan di titik beratkan bagaimana ponsel itu hrs ada di tgn para TKI), Masih kita evaluasi. Tapi yang jelas harus ada sistem komunikasi. Ini akan diintensifkan lagi"

Oh nasib mu TKI, selalu menjadi OBJEK PENDERITA...

Biarlah kita tahu bobroknya pemerintahan itu dari kalangan pemerintah itu sendiri yang kurang berpengalaman berdiplomasi. Instink seorang penyidik akan membaca gelagat yg sama dengan apa yg saya perkirakan atas

Hmmm... bukan program kalee yaa ?!... tapi PROYEK !!...

[dKey].


PEMBERITAHUAN