Banyak negara yang bisa berhasil perjuangannya karena slogan yang memberi semangat, seperti JENGIS KHAN Raja Mongolia, yang luas dan penduduknya sama dengan Prop. Hunan di China, tapi dapat menguasai dan mengangkat dirinya KAISAR CHINA dengan slogan : "NAIK KUDA HEBAT, MEMANAH TEPAT". Begitupun Mancuria, negara kecil pernah menjajah sekaligus menjadi KAISAR CHINA.
Memang banyak bangsa karena slogan yang tepat membuat mereka DIGJAYA.
Kitapun pada masa penjajahan banyak slogan-slogan heroik, periode penggabungan SUMPAH PARA PEMUDA untuk menanamkan RASA PERSATUAN dengan menyerukan : "SATU NUSA, SATU BANGSA, SATU BAHASA".
Menjelang merebut kekuasaan dari Jepang (pasca pemboman, Jepang menyerah pada sekutu). Founding Father (SOEKARNO CS) mengajak pada massanya dgn slogan "BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH".
Keberhasilan demi keberhasilan kita raih didorong oleh slogan pasca Proklamasi, sekutu yang akan melucuti bala tentara Jepang, ditumpangi oleh Belanda yang ikut mengobrak-abrik Laskar Merah-Putih, sebenarnya diluar aturan Perang Sekutu-Jepang.
Founding Father bertahan, dengan memberi slogan pada massa-nya : "MERDEKA ATAU MATI".
Alhamdulillah... Sekarang kita benar-benar MERDEKA. Slogan pasca Kegagalan Belanda "come-back" menguasai Nusantara yang "Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Kerta Raharja", belum terselesaikan,, datang pekerjaan baru merebut IRIAN BARAT dengan slogan TRI KOMANDO RAKYAT (TRIKORA). Setelah berhasil merebut Irian Barat atas keputusan dari UNTEA (Lembaga Bentukan PBB).
Kemudian datang lagi pekerjaan baru : "GANYANG MALAYSIA", dengan slogan DWI KOMANDO RAKYAT (DWIKORA). Slogan ini "GAGAL" karena kisruh di dalam negeri, ditambah proyek MALAYSIA adalah proyek INGGRIS yang tentu saja dengan mesin perang yang sulit ditandingi karena qualitas dan quantitasnya, terutama kisruh dalam negeri, membuat "BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH", dapat diruntuhkan karena kenyataan situasi yang ada dlm negeri adalah : "DEMI KEPENTINGAN PRIBADI SERTA KELOMPOK KITA BERCERAI DAN RUNTUH".
Tapi Alhamdulillah... kita msh tetap utuh tidak seperti : UNI-SOVYET, YUGOSLAVIA, CHEKOSLOVAKIA, yang paling alot KOREA pasca perpecahan pasca PD II,,, yang berhasil rujuk adalah JERMAN.
Semoga NKRI tidak terpecah, dan kita semua lah yg harus menjaga dari bujuk manis rayuan para Neo-Kapitalis dan Neo-Liberalis yang mendompleng negara yg berjiwa Imperialis dan Kolonialis melalui KUMPENI (COMPANY) mereka.
Memang banyak bangsa karena slogan yang tepat membuat mereka DIGJAYA.
Kitapun pada masa penjajahan banyak slogan-slogan heroik, periode penggabungan SUMPAH PARA PEMUDA untuk menanamkan RASA PERSATUAN dengan menyerukan : "SATU NUSA, SATU BANGSA, SATU BAHASA".
Menjelang merebut kekuasaan dari Jepang (pasca pemboman, Jepang menyerah pada sekutu). Founding Father (SOEKARNO CS) mengajak pada massanya dgn slogan "BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH".
Keberhasilan demi keberhasilan kita raih didorong oleh slogan pasca Proklamasi, sekutu yang akan melucuti bala tentara Jepang, ditumpangi oleh Belanda yang ikut mengobrak-abrik Laskar Merah-Putih, sebenarnya diluar aturan Perang Sekutu-Jepang.
Founding Father bertahan, dengan memberi slogan pada massa-nya : "MERDEKA ATAU MATI".
Alhamdulillah... Sekarang kita benar-benar MERDEKA. Slogan pasca Kegagalan Belanda "come-back" menguasai Nusantara yang "Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Kerta Raharja", belum terselesaikan,, datang pekerjaan baru merebut IRIAN BARAT dengan slogan TRI KOMANDO RAKYAT (TRIKORA). Setelah berhasil merebut Irian Barat atas keputusan dari UNTEA (Lembaga Bentukan PBB).
Kemudian datang lagi pekerjaan baru : "GANYANG MALAYSIA", dengan slogan DWI KOMANDO RAKYAT (DWIKORA). Slogan ini "GAGAL" karena kisruh di dalam negeri, ditambah proyek MALAYSIA adalah proyek INGGRIS yang tentu saja dengan mesin perang yang sulit ditandingi karena qualitas dan quantitasnya, terutama kisruh dalam negeri, membuat "BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH", dapat diruntuhkan karena kenyataan situasi yang ada dlm negeri adalah : "DEMI KEPENTINGAN PRIBADI SERTA KELOMPOK KITA BERCERAI DAN RUNTUH".
Tapi Alhamdulillah... kita msh tetap utuh tidak seperti : UNI-SOVYET, YUGOSLAVIA, CHEKOSLOVAKIA, yang paling alot KOREA pasca perpecahan pasca PD II,,, yang berhasil rujuk adalah JERMAN.
Semoga NKRI tidak terpecah, dan kita semua lah yg harus menjaga dari bujuk manis rayuan para Neo-Kapitalis dan Neo-Liberalis yang mendompleng negara yg berjiwa Imperialis dan Kolonialis melalui KUMPENI (COMPANY) mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar