Dalam era demokrasi yang saya sebut kebablasan, byk sekali teori-teori yg kasat mata sangatlah menguntungkan manusia di dunia ini, apakah itu pendongkrakan popularitas, menaikan tingkat sosial yg lebih baik, semua melalui teori yg sdh di teliti secara ilmiah yang biasa mereka katakan sebagai "ilmu pengetahuan".
Namun, apakah teori-teori itu sdh sesuai dgn akidah agama serta budaya kita ??...
Dan untuk mencapai jenjang yang di inginkan melalui persaingan tak sehat, kerap teori-teori ini digunakan tanpa di teliti kebenarannya, atau boleh saya sebut dengan kehalalannya...
Tak jarang jika disana kita temukan unsur : Berbohong/Menipu, Berkhianat, Menjilat, Menghasut serta Memfitnah.
Apakah perlu menaikkan taraf hidup menjadi lebih layak namun menggunakan cara-cara seperti itu ??...
Tak hanya dalam pekerjaan, namun untuk meraih kekuasaan baik kekuasaan negara ataupun antar negara, untuk mencapai tujuannya seringkali menghalalkan segala cara dengan berbagai dalih pembenaran yang kesannya di paksakan sehingga saya menyebutnya "DALIL TAMBAL-SULAM".
Untuk tidak sampai terjadinya "Dalil Tambal-Sulam" sangat diperlukan sekali apa yg kita sebut salah satunya adalah PROPAGANDA yg seharusnya sdh dipersiapkan secara matang sebelum rencana itu berjalan, sehingga semua yg diperkirakan akan menentang justru menjadi sebaliknya.
Jika ternyata rencana itu ke depannya msh mengalami "Dalil Tambal-Sulam" maka bisa kita sebut rencana itu tidaklah matang atau sempurna yg kesemua sebab menuju ke satu arah yaitu : PROPAGANDA YANG SUDAH DI JALANKAN SAAT ITU GAGAL.
Seberapa hebat peran propaganda ini ??...
1. APA ITU PROPAGANDA ??...
Propaganda (dari bahasa Latin modern: propagare yang berarti mengembangkan atau memekarkan) adalah rangkaian pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk mempengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya.
Propaganda kadang menyampaikan pesan yang benar, namun seringkali menyesatkan dimana umumnya isi propaganda hanya menyampaikan fakta-fakta pilihan yang dapat menghasilkan pengaruh tertentu, atau lebih menghasilkan reaksi emosional daripada reaksi rasional. Tujuannya adalah untuk mengubah pikiran kognitif narasi subjek dalam kelompok sasaran untuk kepentingan tertentu.
Propaganda adalah seruan sistematis dalam bentuk doktrin atau informasi untuk mengalihkan dan atau membalikkan pandangan dan kecenderungan dari satu doktrin atau pandangan lain. Propaganda dalam konteks ini, biasanya berhubungan dengan produk, baik barang maupun jasa, yang bisa dituangkan dalam bentuk iklan, sistim kehumasan, dll.
Tapi secara umum, propaganda adalah upaya sistimatis untuk memanipulasi perilaku, keyakinan dan tindakan dari masyarakat melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gerakan anggota badan, slogan, bendera dan seragam. Ide, fakta dan "sandiwara" diluncurkan untuk mendukung atau menentang sesuatu. Faktor yang membedakan antara propaganda dengan informasi adalah terletak pada pemilihan "tema" dan "pemanipulasian"nya.
Sehingga walaupun bentuknya berupa informasi, tapi propaganda itu sendiri penekanannya adalah untuk mempengaruhi opini (dan perilaku) – dan bukan sekedar menginformasikan apa adanya, dari banyak orang (numbers of people).
Sebagai komunikasi satu ke banyak orang (one-to-many), propaganda memisahkan komunikator dari komunikannya. Namun menurut Ellul, komunikator dalam propaganda sebenarnya merupakan wakil dari organisasi yang berusaha melakukan pengontrolan terhadap masyarakat komunikannya. Sehingga dapat disimpulkan, komunikator dalam propaganda adalah seorang yang ahli dalam teknik penguasaan atau kontrol sosial. Dengan berbagai macam teknis, setiap penguasa negara atau yang bercita-cita menjadi penguasa negara harus mempergunakan propaganda sebagai suatu mekanisme alat kontrol sosial.
Adakah sarana yang mudah, namun efektif dan akurat untuk melancarkan aksi propaganda ini ??...
Kita kembali setelah kopi dan rokok yg satu ini...
[dKey].
Namun, apakah teori-teori itu sdh sesuai dgn akidah agama serta budaya kita ??...
Dan untuk mencapai jenjang yang di inginkan melalui persaingan tak sehat, kerap teori-teori ini digunakan tanpa di teliti kebenarannya, atau boleh saya sebut dengan kehalalannya...
Tak jarang jika disana kita temukan unsur : Berbohong/Menipu, Berkhianat, Menjilat, Menghasut serta Memfitnah.
Apakah perlu menaikkan taraf hidup menjadi lebih layak namun menggunakan cara-cara seperti itu ??...
Tak hanya dalam pekerjaan, namun untuk meraih kekuasaan baik kekuasaan negara ataupun antar negara, untuk mencapai tujuannya seringkali menghalalkan segala cara dengan berbagai dalih pembenaran yang kesannya di paksakan sehingga saya menyebutnya "DALIL TAMBAL-SULAM".
Untuk tidak sampai terjadinya "Dalil Tambal-Sulam" sangat diperlukan sekali apa yg kita sebut salah satunya adalah PROPAGANDA yg seharusnya sdh dipersiapkan secara matang sebelum rencana itu berjalan, sehingga semua yg diperkirakan akan menentang justru menjadi sebaliknya.
Jika ternyata rencana itu ke depannya msh mengalami "Dalil Tambal-Sulam" maka bisa kita sebut rencana itu tidaklah matang atau sempurna yg kesemua sebab menuju ke satu arah yaitu : PROPAGANDA YANG SUDAH DI JALANKAN SAAT ITU GAGAL.
Seberapa hebat peran propaganda ini ??...
1. APA ITU PROPAGANDA ??...
Propaganda (dari bahasa Latin modern: propagare yang berarti mengembangkan atau memekarkan) adalah rangkaian pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk mempengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya.
Propaganda kadang menyampaikan pesan yang benar, namun seringkali menyesatkan dimana umumnya isi propaganda hanya menyampaikan fakta-fakta pilihan yang dapat menghasilkan pengaruh tertentu, atau lebih menghasilkan reaksi emosional daripada reaksi rasional. Tujuannya adalah untuk mengubah pikiran kognitif narasi subjek dalam kelompok sasaran untuk kepentingan tertentu.
Propaganda adalah seruan sistematis dalam bentuk doktrin atau informasi untuk mengalihkan dan atau membalikkan pandangan dan kecenderungan dari satu doktrin atau pandangan lain. Propaganda dalam konteks ini, biasanya berhubungan dengan produk, baik barang maupun jasa, yang bisa dituangkan dalam bentuk iklan, sistim kehumasan, dll.
Tapi secara umum, propaganda adalah upaya sistimatis untuk memanipulasi perilaku, keyakinan dan tindakan dari masyarakat melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gerakan anggota badan, slogan, bendera dan seragam. Ide, fakta dan "sandiwara" diluncurkan untuk mendukung atau menentang sesuatu. Faktor yang membedakan antara propaganda dengan informasi adalah terletak pada pemilihan "tema" dan "pemanipulasian"nya.
Sehingga walaupun bentuknya berupa informasi, tapi propaganda itu sendiri penekanannya adalah untuk mempengaruhi opini (dan perilaku) – dan bukan sekedar menginformasikan apa adanya, dari banyak orang (numbers of people).
Sebagai komunikasi satu ke banyak orang (one-to-many), propaganda memisahkan komunikator dari komunikannya. Namun menurut Ellul, komunikator dalam propaganda sebenarnya merupakan wakil dari organisasi yang berusaha melakukan pengontrolan terhadap masyarakat komunikannya. Sehingga dapat disimpulkan, komunikator dalam propaganda adalah seorang yang ahli dalam teknik penguasaan atau kontrol sosial. Dengan berbagai macam teknis, setiap penguasa negara atau yang bercita-cita menjadi penguasa negara harus mempergunakan propaganda sebagai suatu mekanisme alat kontrol sosial.
Adakah sarana yang mudah, namun efektif dan akurat untuk melancarkan aksi propaganda ini ??...
Kita kembali setelah kopi dan rokok yg satu ini...
[dKey].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar